Sudah setahun ini, setiap hari Rabu, di perusahaan saya ada aturan harus mengenakan hem batik saat bekerja. Mau di kantor, di lapangan, atau di luar negeri pokoknya harus batik. Mereka yang tidak pakai batik, dihukum harus membelikan jajan pasar buat satu kantor di hari Kamisnya.
Usulan dari salah satu BOD ini dulu langsung saja saya setujui berupa SKEP Direksi. Sederhana saja, kalau bukan kita-kita ini yang nguri-uri budaya Jawa yang disimbolkan dengan pakaian batik, lalu siapa lagi?
Walaupun saya yakin tingginya nilai falsafah dan budaya Jawa tidak akan pernah cukup hanya diwakili oleh pakaian batik saja tanpa pemahaman dan perilaku yang menunjukkan budaya itu sendiri. Gak bisa. Mosok batiknya bagus, harga jutaan, tapi kelakuan urakan, gak sopan atau bejat. Sama juga dengan pejabat, pakai dasi dan jas mahal, tapi korupsi. Yang kayak gitu gak bisa disebut "nguri-uri" ya..